ANALISIS TINGKAT STRESS DAN REGULASI EMOSI PEKERJA TELEWORKING DAMPAK DARI PANDEMIC COVID 19 DI KABUPATEN KARAWANG

Abstract

Sejak Covid-19 menjadi pandemic, banyak negara segera menerapkan protokol Covid-19 sesuai dengan anjuran World Health Organization (WHO), mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga jarak, membatasi keluar rumah bahkan dilakukan langkah isolasi mulai isolasi mandiri perorangan, komunitas, bahkan seluruh kota, mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB sampai lock down. (WHO, 2020). Hal ini mengharuskan pekerja melakukan teleworking dan melakukan pekerjaan secara online di rumah masing-masing menimbulkan stress tertentu karena situasi rumah yang tidak terkondisi untuk bekerja ditambah situasi pandemic yang mengharuskan pekerja menjaga imunitas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bagaimana tingkat stress pekerja sektor formal yang melakukan teleworking selama pandemi dan regulasi emosi yang menyertainya. Penelitian dilakukan pada Oktober dan November 2021. Metode yang digunakan adalah kuantitatif cross seksional dengan jumlah sample 102 orang. Alat yang digunakan adalah instrument baku yaitu PERCI dan DASS 21 serta beberapa pertanyaan terbuka. Analisis yang digunakan adalah deskriptif, mean dan standar deviasi dari tiap subscale regulasi emosi. Hasil tingkat stress terbesar adalah 36,9  persen berada pada kategori normal dan regulasi emosi terbesar adalah kategori tinggi  yaitu 93,1%   hal ini menunjukkan bahwa regulasi bersifat positif atau adaptif. Hal ini dipengaruhi banyak hal yaitu tingkat pendidikan, jenis kelamin, umur, persepsi terhadap stress. Direkomendasikan untuk pengelolaan stress dengan Langkah-langkah melatih regulasi emosi.