WORKSTRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI
Keywords:
Pekerja perempuan, siklus menstruasi, stres kerjaAbstract
Stres kerja adalah tekanan-takanan yang didapatkan dalam pekerjaan dan keluarga menimbulkan peristiwa-peristiwa yang merupakan luapan emosi. Luapan tersebut dapat berupa fisik, psikologis dan perilaku. Pekerja perempuan beresiko lebih tinggi mengalami stres kerja karena peran ganda yang dimilikinya, salah satu dampak yang terjadi apabila mengalami stres kerja dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara work stress terhadap potensi perubahan siklus menstruasi pada pekerja perempuan di Desa Muara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja perempuan di pabrik bagian produksi di desa muara dengan sampel sebanyak 48 pekerja (menggunakan teknik non probility sampling yaitu purposive sampling.). Instrumen yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square dengan α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45,8% responden tidak mengalami stres kerja dan 54,2 % responden mengalami stres kerja. Sementara itu, sebanyak 43,8% responden mempunyai siklus menstruasi teratur dan sebanyak 56,3% responden mempunyai siklus menstruasi tidak teratur. Uji chi square didapatkan hasil yaitu nilai ρ value adalah 0,024. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ρ<0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara work stress terhadap potensi perubahan siklus menstruasi pada pekerja perempuan di Desa Muara. Saran peneliti bagi pekerja perempuan untuk melakukan manajeman stres dengan berpikir posistif terhadap kemampuan diri dan dapat mengatur waktu dengan baik antara menyelesaikan pekerjaan dengan kehidupan pribadi