FAKTOR YANG PALING BERHUBUNGAN TERHADAP KEJADIAN GANGGUAN PENDENGARAN DI PT. INTI GANDA PERDANA PLANT KARAWANG TAHUN 2020
Keywords:
Gangguan pendengaran, intensitas kebisingan, usia pekerja, masa kerjaAbstract
Latar belakang - PT. Inti Ganda Perdana Plant Karawang dalam melakukan proses produksi komponen otomotif berupa rear axle dan propeller shaft, tentu pekerja tidak lepas dari bahaya bising. Kebisingan yang ada di lingkungan kerja berkisar antara 70 – 104 dB. Selain adanya kebisingan di tempat kerja, terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Pada studi pendahuluan ditemukan hasil medical check up sebanyak 49% dari 293 pekerja mengalami gangguan pendengaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan kejadian gangguan pendengaran pada pekerja di PT. Inti Ganda Perdana Plant Karawang tahun 2019. Metode - Penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pekerja di PT. Inti Ganda Perdana Plant Karawang dengan jumlah sampel sebanyak 75 responden. Teknik sampling accidental sampling, uji statistik dengan menggunakan analisis Regresi Logistik Ganda. Hasil – Hasil penelitian adalah intensitas kebisingan (OR = 3,729), usia pekerja (OR = 2,707) dan masa kerja (OR = 7,749) . Nilai OR tertinggi adalah masa kerja (OR = 7,749), artinya pekerja dengan masa kerja > 10 tahun akan mengalami gangguan pendengaran sebesar 7,749 kali lebih tinggi dibandingkan pekerja dengan masa kerja < 10 tahun setelah dikontrol variabel intensitas kebisingan, usia pekerja, pemakaian APT dan riwayat merokok. Kesimpulan - faktor yang paling berhubungan dengan kejadian gangguan pendengaran adalah masa kerja. Kepada perusahaan disarankan mewajibkan semua pekerja yang terpapar kebisingan > 81 dB untuk menggunakan alat pelindung telinga agar dapat meminimalkan untuk terpapar kebisingan secara langsung dan lama dari alat dan mesin.